Metal Gear V: The Phantom Pain

Hideo Kojima pernah menyebutkan kalau Metal Gear Solid: Ground Zeroes akan tampil sebagai prologue untuk Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Hal ini ditujukan supaya pemain tidak merasa kebingungan saat pertama kali bermain MGSV: The Phantom Pain. Mengapa demikian? Menurut Hideo Kojima, The Phantom Pain menampilkan banyak sekali fitur-fitur permainan baru yang mengubah cara bermain sebelumnya. Perubahan yang terbesar adalah sistem open world yang tidak seperti game lain pada umumnya. Dengan adanya dunia open world ini, The Phantom Pain mengubah cara bermain termasuk mekanisme pertarungan, cara menyelinap diam-diam, dan beragam jenis aksi lainnya.

Para penggemar seri Metal Gear akan gembira melihat kemunculan kembali Snake, atau dikenal juga sebagai “Big Boss”. Alur cerita The Phantom Pain rencananya mengambil setting setelah event terakhir dari Peace Walker dan Ground Zeroes. Setelah berhasil menyelesaikan misinya, Snake ditugaskan oleh organisasi Militaires Sans Frontieres (MSF) untuk menyusup ke sebuah camp militer yang bernama Camp Omega. Namun sebelum Snake berhasil menyelesaikan misi tersebut, ia terjebak dalam insiden yang mengakibatkannya jatuh dalam koma. Sementara itu, markas MSF hancur tapi tidak diketahui penyebabnya.

Alur cerita berlanjut sembilan tahun setelah Snake jatuh koma. Ia terbangun dari koma hanya untuk menemukan kalau tangan aslinya telah digantikan dengan tangan palsu, dan tiba-tiba ada pasukan militer yang mengincar nyawanya. Snake akhirnya memilih kode panggilan baru dan bersumpah untuk balas dendam pada musuhnya dengan bantuan kelompok tentara bayaran bernama Diamond Dogs. Permainan The Phantom Pain pun akan sebagian besar berkutat di perjalanan Snake ke Afghanistan untuk mengungkap misteri di balik kehancuran markas MSF.

A Different Metal Gear
The Phantom Pain tampil sangat berbeda dengan game-game Metal Gear sebelumnya. Snake (Big Boss) tampil lebih lincah dan agresif, tetapi masih tetap mengutamakan kemampuan bersembunyi saat melawan musuh. Jika posisi kalian ketahuan oleh musuh, Snake masih mempunyai kesempatan untuk membunuh musuh tersebut sebelum alarm berbunyi. Sepintas, mekanisme pergerakan yang baru ini mempunyai kemiripan dengan fitur “Mark and Execute” dari game Splinter Cell terbaru.

Sistem permainan The Phantom Pain yang baru menimbulkan sedikit kekuatiran bagi penggemar lama. Cara bermain game ini sangat berbeda dari seri sebelumnya. Elemen stealth dalam game ini berarti soal pergerakan yang lincah dan mengalahkan musuh dengan cepat, bukan soal kesabaran dan menentukan timing yang tepat seperti pada game Metal Gear sebelumnya. Hideo Kojima mengatakan kalau MGS: Ground Zeroes dan MGSV: The Phantom Pain akan menandakan era Metal Gear yang baru, sebuah era dimana mekanisme permainan lebih diutamakan daripada sebuah alur cerita yang masuk akal.

Sehubungan dengan dunia open world, Snake harus mengandalkan kemampuan untuk berbaur dengan lingkungan di sekitar. Selain dari menyelinap diam-diam, Snake dapat berlari dengan cepat untuk menemukan tempat persembunyian dan menghindari deteksi. Pemain juga diberikan kebebasan saat menjalankan sebuah misi tertentu. Sebagai contoh: Snake bebas untuk menentukan jalur yang ingin dilewati saat sedang melewati markas musuh, ia dapat menggunakan beragam jenis kendaraan untuk melewati sebuah wilayah dengan cepat, atau memilih berjalan kaki dan menghindari patroli musuh, atau bahkan mengendarai kuda untuk melewati area-area yang sulit terjangkau. Hideo Kojima mengatakan kalau pemain dapat menemukan beragam jenis cara untuk menyelesaikan sebuah misi.

Dynamic World
Dunia permainan The Phantom Pain menggunakan fitur perubahan cuaca siang dan malam, yang terjadi secara real-time dalam permainan. Saat kalian sedang berpetualangan dari satu lokasi ke lokasi lain, kalian bisa saja tiba di tempat tujuan dalam hari yang berbeda. Sistem ini juga dapat digunakan saat kalian berada dalam sebuah misi tertentu. Kalian akan lebih mudah menyusupi markas musuh tanpa ketahuan saat hari sedang malam, karena para penjaga mempunyai pandangan yang lebih terbatas di malam hari.

Salah satu fitur utama lain dari The Phantom Pain adalah kemampuan untuk mengembangkan base pertahanan, mirip dengan konsep permainan MGS: Peace Walker. Pemain dapat menciptakan berbagai macam senjata dan peralatan saat berada di dalam base. Saat pemain sedang menjelajahi dunia permainan, Snake bisa mengakses base dengan menggunakan smartphone atau peralatan mobile lainnya. Pihak developer masih belum menjelaskan lebih mendetail tentang cara kerja sistem base dalam The Phantom Pain, tetapi mereka menjanjikan kalau sistem ini akan mempunyai peranan yang cukup penting di dalam permainan.

Snake selain dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, ia juga dapat menginterogasi dan menangkap musuh untuk memperoleh informasi rahasia. Informasi yang diperoleh dari musuh-musuh tertentu dapat memberikan misi-misi tambahan, lokasi rahasia, atau memberitahukan tentang jalan pintas ke markas musuh. Namun hal ini tidak semudah yang diperkirakan, pemain harus menggunakan seluruh peralatan dan kemampuan Snake jika mereka ingin mengalahkan musuh-musuh yang lebih pintar.

Kehadiran kendaraan dalam game ini ikut mempengaruhi dunia permainan. Selain dari alat transportasi, kendaraan tertentu bisa digunakan untuk membawa prajurit, atau mengirimkan supply ke tempat lain. Snake juga bisa menentukan lokasi pendaratan helikopter, sehingga ia mempunyai kendaraan untuk melarikan diri setelah berhasil menyelesaikan sebuah misi.

Proses pengembangan Metal Gear V: The Phantom Pain sampai sekarang ini masih belum menampilkan informasi yang lebih mendetail. Namun jika melihat dari demo presentasi yang telah ditampilkan sejauh ini, The Phantom Pain terlihat menjanjikan dan punya potensi akan mengubah genre permainan yang selama ini kita kenal. Metal Gear V: The Phantom Pain tampil sebagai salah satu game next-gen yang paling antusias ditunggu-tunggu komunitas pemain.